Cerita tentang Pemimpin Kelas dan Pemimpin Negara
04.06.00
26 maret 2013
Mmh…rasa jadi mahasiswa
memang tergantung dari si tokoh. Ada yang memang ingin mengisi ceritanya dengan
kisah seru, biasa aja, bahkan ada yang ingin berkisahkan lebai. Nah, yang
manakah itu kisah lebai? Gak tau :P
Apapun pilihannya, si
tokoh lah yang harus bertanggung jawab.
Kan pilihan sendiri! (jangan baru nyesel di belakang…ckckck). Artinya, saat ia
mulai melangkahkan kakinya menuju suatu tempat, ia harus sudah memastikan apa
yanbg akan ditemuinya, seperti apa medan yang akan ia kunjungi, dan bagaimana
ia seharusnya bersikap. Biar
semuanya tidak berantakan pada saat si H telah
menanti..
Banyak kok cerita yang
bias kita ukir. Salah satunya menjadi seorang mahasiswa sekaligus “presiden”
(wah, tinnggi amat!! Apaan nih!). maksudnya, sembari menjadi mahasiswa, kita
bias melatih skill, mencoba bagaimana rasanya berada di posisi presiden (biar
tahunya nggak “demo” mulu..^_^). Belajar
memanage waktu serta anggotanya..nggak usah berpikiran kejauhan aja dulu..
Anggaplah, satu kelasmu
itu adalah rakyatmu. Dirimu adalah seorangn presidennya. Angkat pula satu dari
sekian rakyatmu yang menjadi wakilmu. Menemani atau menggantikanmu di saat kamu
harus bertugas. Serta beberapa kepercayaanmu untuk membantu mengontrol
teman-temanmu. Nah, dengan begitu ciptakanlah suasana yang menyenangkan bagi kalian semua..
Eitssss…jangan salah,
ya. Meski kedengarannya kecil dan skalanya amat sederhana..tapi,
pelaksanaannya, bro.. berat sungguh..!!! bagi yang pernah duduk di posisi ini
pasti tahu, dong gimana rasanya.
Nah, dari skala kecil
inilah, let’s think that..kalau yang
kedengarannya simple ini aja kita sudah uring-uringan, nah apatah lagi presiden
kita yang harus menangani ratusan pulau, kawan..do we ever think about that?
Saya tidak ingin
menyalahkan siap-siapa ataupun ingin melabrak siapa-siapa (peace…i really love PEACE). Saya cuma berbagi apa yang saya
fikirkan selama ini.
Jujur saja, meskipun
banyak berita negative yang ditujukan pada pemegang kursi nomor satu Negara
kita itu, tapi rasanya nggak fair kalau semuanya harus kita tujukan pada diri
beliau sendiri. Ya, meskipun memang kepemimpinan adalah salah satu hal yang
harus diperhatikan keutamaannya. Namun, layaknya seorang ketua kelas, pemimpin
Negara pun pasti pernah merasakan kepenatan dan kegundahan, apalagi galau! ^_^
Dan, bukan berita
eksklusif lagi, kalau menjadi orangn nomor satu di sebuah Negara itu pasti
banyak tekanannya. Dari partai sendiri dan juga dari luar. Wah, kalau
berbicaara tekanan dari luar, saya yakin siapapun orangnya pasti sudah galau berat rasanya..hehe…
But, anyways…siapa pun
berikutnya yang akan menduduki tahta kepresidenan Ibu Pertiwi kita, let’s
support him. Mari bersatu, demi bangsa kita bukan diri kita, apalagi parpol kita..
Salam Indonesian Unity
0 comments