- 23.54.00
- 0 Comments
Subuh tiba
Aku terhuyung
Enggan bertemu sapa dengan alam
Masih tersisa mimpi semalam
Sayup...
Derai itu menyambut
Rintiknya mewarnai
Berlomba mengisi lubang-lubang
Ahh...
Begitu rajin ia menyambut subuh
Memenuhi titahNya
Mungkin pula membangunkan makhluk bumi
yang terlena bujuk luciver.
Aku memandanginya
Mencoba bersilaturahmi
Mengikuti alunan riaknya.
Pentaslah sudah mereka
Waktu bermain telah usai
Menegur lagi sekarang.
Aku tersindir...
Alangkah malunya,
makhluk bumi enggan menyambut subuh
sedang ia beramai-ramai menggedor atap.
Makhluk bumi tak mampu bersyukur,
sedang ia rajin membuahi mereka.
Ya...
Hujanlah...
Turunlah...
Hiasilah...
Bangunkanlah...
Sapu kemalasan
Buang bujuk luciver
- 20.54.00
- 0 Comments
Terik waktu itu
menyambut kedatangan kami, seolah mentari bergembira akan kedatangan 4 Pahlawan
Fafado siang itu, 1 September 2014.
Kami adalah
sebagian kecil dari 57 orang relawan SM-3T yang dibawa ke kab. Waropen, Papua.
Lalu, terpilihlah empat Pahlawan Fafado, yang kemudian langsung disambut
gembira oleh Kepala Sekolah SMP Negeri Fafado kala itu. Tak menunggu lama,
setelah SK terbit kami pun langsung dipungut
menuju Fafado, desa kecil di distrik Risei Sayati, Waropen.
Dengan
mengendarai motor air ”speed” kami tiba di desa tujuan yang menghabiskan waktu
selama kurang lebih 2 jam di lautan-menempuh ombak yang kerap kali membuat bulu
kuduk merinding, air mata mengalir, berserah diri pada Ilahi karena luasnya
laut yang dilewati tak terkira dengan hanya mengendarai sebuah speed kecil milik sekolah.
Setibanya di
tempat tugas-desa Fafado, kami terkesima melihat sekolah yang lapangannya
seluas lapangan sepakbola namun hanya memiliki beberapa bangunan saja, 3
ruangan belajar, sebuah ruangan guru,
sebuah kantor kepala sekolah, dan sebuah bangunan kosong yang rencananya
akan dijadikan sebuah perpustakaan sekolah.
Jiwa kami masih muda, semangat kami pun masih membara. Melihat kondisi seklah
- 20.47.00
- 0 Comments