Ramadhan Merindu
16.42.00
Ramadhan tiba…Ramadhan tiba…Marhaban
yaa Ramadhan…Marhaban yaa Ramadhan….
Alhamdulillah bisa nyampe di
bulan Mubarak 1437 lagi. Tak terasa…. Seakan baru kemarin rasanya saya dan
keseluruh teman-taman masih bercengkerama dengan warga di daerah 3T. Daerah penempatan
semasa bertugas sebagai guru SM3T.
Waktu telah menunjukkan powernya. Ia bisa meninggalkan jejak
kaki menjadi sebuah kenangan masa lalu. As
time goes by…Kini, saya bersama dua ratus lebih teman sejawat melewati
Ramadhan di tanah kota. Kembali dari masa pengabdian di daerah yang benar-benar
di luar gambaran. Meski telah kembali, keadaan yang kami rasakan tetap sama. Jauh
dari belaian orang tua dan keluarga mungil kami.
Yaa, di asrama FIP UNM ini,
kami
menghabiskan waktu demi waktu. Mencoba bersosialisasi dengan keadaan yang juga
baru. Telah dua kali Ramadhan, kami tak berkunjung ke rumah kelahiran kami. Meski
banyak juga yang memilih pulang meski libur hanya 3 hari. Namun, apalah arti
sebuah jarak dan waktu bila rindu mulai mengadu. Yang terpenting bisa memandang
wajah kedua bak malaikat yang
menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk mengurusi anak-anaknya. Selamat bagi
yang tengah berkumpul bersama keluarga. Kawan, itu sunggh nikmat yang tak
terbayarkan.
Lalu, bagaimana denganku? Yang hanya
berkutat dengan netbook biru. Menatap
layar dan mulai menggerakkan jari jemari di atas keyboardnya. Apakah saya tak merindu? Kasar sekali bila harus
menjawab pertanyaan ini. Insane mana di dunia ini yang tak rindu akan sanak
keluarganya? Tak mungkin ada, kawan…. Hanya saja, terkadang rindu itu perlu
kesabaran. Akan ada waktu tepat semua akan tercurahkan. Mungkin bukan sekarang.
Mungkin bukan nanti. Mungkin….
Bukan menjauh dari mereka. Apalagi
memasang jarak. Hanya…. Di setiap langkah telah ada pertimbangannya. Selain takdir
yang bermain.
Meskipun jauh mereka tetap di
hati. Meski driku jauh, kuyakin aku dinanti…
0 comments