kisah kita

15.57.00



Berdiam di sini. Melihat sketsa wajah orang-orang di sekeklilingku. Mereka sedang bersenda gurau. Saling berbagi semangat pagi. “jalanilah hidup dengan bahagia” begitu kata salah satu dari mereka. Tawa melengkung.

Hah,,,indahnya persahabatan. Indahnya berbagi. Satu tawa dalam semingu adalah harta. Semangat yang kau bagikan adalah berlian untukku. Ucapan-ucapan dari mulutmu adalah surga bagiku. Meski tak sejalan dengan hatimu. Tapi aku menyukainya.

Lama lagi tak kudengar kata-kata manis darimu. Telah berpanjanng waktu kulewati tanpa hangat senyummu. Oh aku sedang putus asa..!!!

kapankah lagi kita bisa saling bersua. sekadar menanyakan kabar, mungkin-yang telah seabad tak kita lakukan. 

kukira kita tak akan seperti ini. bertindak kekanak-kanakna seperti yang kita sungginkkan dahulu pada mereka yang tak lagi mau berjabat tagan. kini, buktinya kita lebih para dari sekadar melempar senyuman. kita tak pernah lagi bertemu pandang. seakan ada lembah di mata kita bila kita bertemu satu sama lain. 

mengapa jarak itu harus ada? mengapa kisah kita tak abadi. seperti abadinya kisah romeo n julie. hanya terpisahkan oleh kematian. kenapa kita tak seperti adam dan hawa. meski terpisah sekian lamanya, namun mereka masih saling memiliki. masih mau melengkapi satu sama lain. ingatkah juga kisah Rasulullah yang selalu mengenang istri pertamanya, Khadijah? aku jua ingin kau selalu mengenangku sperti itu.

tapi, jarak sungguh telah tercipta. kau pergi. memutar tubuhmu dari pandangku. kita tak lgi mampu menjalin komunikasi. tak ada lagi kisah kita. semuanya habis oleh keegoisan kita.

tidak. aku tak menyalahkanmu atas perubahan musim kita. ini terjadi begitu saja. mingkin kau butuh waktu untuk menenangkan bagian dirimu yang mungkin belum kau ceritakan padamu. ataukah aku yang belum mampu memahamimu seutuhnya.

maaf, kawa bila aku telah memasang kisah kita di penghujung masa. kau mungkin tak menyadari betapa aku menyesal telah kehilangan peak senyummu. sedari itu aku pun tak mengukir nama siapa pun di hatiku. aku trauma!! aku mulai befikir bahwa tak kan ada kisah sesempurna yang kita impikan dahullu. TAK ADA..

kini, aku sendiri
bertengger di uang sepi
di ujung bilik kamarm
kamar kita

#untuk yang pernah kuimpikan jadi sahabatku.
terima kasih telah mengukir sejarah pertemanan dalam hidupku ^_^#

You Might Also Like

0 comments

Blogger news